18 November 2008

cerita sewaktu fardes : di garut

bunga-bunga tersipu malu, merona saat tetesan embun menari di kelopaknya. Lukisan awan merautkan kebahagiaan. Hari ini aku tahu apa itu bahagia. Bahagia itu bukan harta atau kedudukan. Bahagia itu adalah aku, kamu. Bahagia itu adalah cara pandang kita akan sesuatu. Bukan suatu kuantitatif, tapi kualitatif. Cara pandang hidup orang disini, di lokasi fardes, berbeda dengan orang kota. Disini semua keadaan adalah bahagia, karena rasa syukur itu tak pernah pelit untuk diungkap. Rasa syukur itu ada dimana-mana. Bukan seperti orang kota, yang tak pernah merasa cukup dengan kehidupannya. Bahagia pun tak pernah dicapai karena rasa haus akan mengejar kepuaasan belum sepenuhnya terwujud. Semakin banyak hal yang tidak kita syukuri maka semakin jauhlah kita akan bahagia. .maka dari itu.. syukuri hidup dan berbahagialah..

No comments: