Suami solehah,,,
pertama mendengar, sungguh rancu, asing di telinga
bukannya solehah itu buat wanita
apa jadinya kalo suami jadi solehah
nah, fenomena ini bukan lagi jadi hal yang tabu
suami bertukar peran menjadi istri
istri menjadi suami
nah loh, apa jadinya?
suami :
-mencuci
-memasak
-mengurus anak
istri :
-bekerja di luar rumah
hal ini secara nyata terjadi secara nyata
dan mereka (baca:suami-istri) bahagia
toh ini hanya bertukar peran saja
dan masing-masing pun sama-sama bekerja keras
hanya beda tempat saja
tapi
apakah inikah sebuah hal yang berada pada garisnya?
tidak,ini aneh menurut saya
bukannya seorang suami harus mencari nafkah untuk keluarga?
dan bukannya segala kelembutan untuk mengursus kelurga itu ada pada seorang istri?
jika hal tadi terjadi, bisa-bisa jadi suami-suami takut istri (*acara di salah satu stasiun TV swasta)
nah, jadi apa solusinya
suami dan istri harus menShare kewajiban-kewajibannya
idealnya
sang istri bekerja namun tidak melebihi waktu kerja suami
jadi sebelum bekerja harus ngurus anak dan pulang sebelum suami pulang
sang suami harusnya menyediakan waktunya untuk keluarga di sela kesibukan pekerjaannya
nah
kalo seperti itu kan suami dan istri balance each other
karena suami dan istri itu bukan radikal bebas
tapi suatu hibridisasi dua atom yang saling mengikat
covalent bounding, sharing elecrovalence
nah, jadi buat teman-temanku yang cowo
walopun kita kuliah di SF (school of female),hwaha
jangan jadi suami solehah ya!
okkaaaiii
No comments:
Post a Comment